THEPOWER OF MINDSET book. Read reviews from world's largest community for readers. Do you want to succeed and live a peaceful life? Do you want to subdu
Pengertian Mindset ā Anak muda sering kali diminta untuk memperbaiki mindset atau pola pikir agar sukses di masa depannya. Selama ini yang kita tahu, pola pikir atau mindset ialah tentang apa yang kita yakini. Tapi, apakah hal ini benar-benar akan memengaruhi sukses atau tidaknya diri kita? Memang, keyakinan mendapat peran penting dalam menentukan apa yang kita mau dan apakah kita akan mencapainya. Namun, apa itu mindset sebenarnya dan seberapa dalam keberadaannya memengaruhi kesuksesan kita? Pengertian MindsetMenurut LiteraturMengapa Mindset Penting?Macam-Macam Mindset1. Positive Mindset2. Entrepreneurial Mindset3. Scarcity Mindset4. Abundance MindsetCara Mengembangkan Growth Mindset1. Cerminkan Diri2. Temukan Tujuan3. Temukan Tantangan4. Tumbuhkan Semangat5. Catat Tujuan6. Ubah Sikap7. Mintalah Feedback yang Membangun8. Latih Diri9. Hargai Perjalanan KitaKesimpulan Grameds, rupanya mindset sangat penting untuk masa kini dan masa depan kita. Namun, Kita tentu harus mengetahui artinya dulu sebelum mengimplementasikannya dalam kehidupan. Apa itu mindset? Pola pikir ini adalah berbagai keyakinan yang menyatu dan akhirnya membentuk cara kita memahami sesuatu, dunia, dan diri sendiri. Dengan definisi ini, masuk akal jika mindset pada akhirnya akan mempengaruhi cara pikir, perasaan, dan perilaku kita dalam berbagai situasi. Secara sadar, kita memang selalu bertindak sesuai apa yang kita pahami, bukan? Mindset didefinisikan sebagai seperangkat sikap atau keyakinan yang kita pegang. Pola pikir ini akan mempengaruhi persepsi kita dan bagaimana kita hidup di dunia. Meski kita memiliki satu mindset keseluruhan, ini dapat terdiri dari berbagai pola pikir yang lebih kecil. Beberapa di antara mindset kecil itu mungkin membantu kita meningkatkan kesejahteraan dan kesuksesan. Sementara itu, mindset lainnya justru menghalangi kemampuan kita untuk melakukannya. Oleh karena itu, mengembangkan pola pikir tertentu bisa sangat membantu kita mencapai tujuan, menikmati hidup, dan menjadi lebih sukses. Menurut Literatur Terdapat berbagai bacaan yang mendefinisikan mindset. Berikut beberapa di antaranya! Menurut dalam buku Mindset Revolution Optimalisasi Potensi Otak Tanpa Batas 201438 menjelaskan mengenai definisi mindset. āPola pikirājuga dikenal dengan istilah mindsetāadalah cara otak dan akal menerima, memproses, menganalisis, mempersepsi, dan membuat kesimpulan terhadap informasi yang masuk melalui indra kita. Pola pikir itu bekerja bagaikan ramalan bintang di kepala kita. Sewaktu kita hanyut dalam samudra informasi maka pikiran mencari arah dengan berpegangan pada pola pikir yang sudah terbentuk sebelumnya. Pola pikir itu untuk menjaga pikiran agar tetap berada pada jalur yang sudah menjadi keyakinan kita dan mendukung pencapaian tujuan yang menjadi pilihan kita.ā Sedangkan dalam buku Mindset Revolution for Smart Teen karya Fani Kartikasari 200911 disebutkan bahwa āmindset adalah pola pikir yang akan menentukan tindakan. Tindakan ini akan mengantarkan kita makin mendekat atau justru menjauh dari impian dan cita-cita kita. Jadi, penting sekali bagi kita untuk memiliki mindset sang bintangā, yang akan mengantarkan kita menjadi bintang yang sesungguhnya!ā Mengapa Mindset Penting? Mindset alias pola pikir acapkali dianggap sebagai faktor terpenting yang akan mempengaruhi kehidupan kita. Pasalnya, hal-hal yang menjadi mindset atau yang selalu kita pikirkan dari waktu ke waktu akan memberi dampak langsung pada sifat dan sikap kita, bukan sebaliknya. Oleh sebab itulah, penting untuk mengetahui seberapa penting mindset dengan benar. Hal yang tampaknya kecil bisa membuat perbedaan besar, mindset menyumbang perbedaan utama antara mereka yang berhasil dan mereka yang tidak. Jadi, jika serius ingin mencapai kesuksesan di setiap bidang kehidupan, kita harus belajar untuk menguasai bidang tersebut dan menetapkan mindset yang tepat. Berikut alasan utama pentingnya mindset dalam hidup Mengembangkan harga diri yang sehat Merumuskan perspektif seorang pemenang Memanfaatkan dorongan diri Membantu menghadapi kesulitan dengan cara tertentu Mencapai tujuan yang mendasarinya Macam-Macam Mindset Jenis mindset yang paling populer saat ini ada dua fixed mindset dan growth mindset mindset tetap dan berkembang. Saat memiliki mindset tetap, kita yakin bahwa semua kemampuan yang kita punyai adalah sifat yang dasar dan tetap sehingga tak bisa diubah. Pola pikir seperti ini juga mengarah pada keyakinan bahwa kita tak perlu berusaha karena kecerdasan saat ini cukup untuk membantu menjadi sukses. Sementara itu, memiliki mindset berkembang atau growth mindset berarti kita percaya bahwa usaha dan ketekunan dapat mengubah diri dan kemampuan. Umumnya, orang yang mempunyai pola pikir ini tak langsung percaya bahwa semua orang bisa menjadi orang jenius seperti Einstein atau Mozart. Diperlukan usaha dan ketekunan untuk mendapatkannya. Inilah contoh perbedaan mindset tetap dan berkembang Fixed Mindset Growth Mindset Entahlah apakah aku pandai atau tidak. Kalau tidak pun, ya sudah. Aku bisa belajar melakukan apapun yang kuinginkan. Itulah aku. Aku dan siapa pun tidak bisa mengubahnya lagi. Aku adalah orang yang terus berkembang dalam proses. Kalau kamu harus bekerja keras, kamu sebenarnya tidak punya kemampuan. Semakin kamu menantang diri sendiri, semakin pintar kamu. Kalau aku tidak mencoba, maka aku tidak akan gagal. Aku hanya gagal ketika berhenti mencoba. Posisi pekerjaan itu benar-benar di luar kemampuanku. Posisi pekerjaan itu terlihat menantang. Aku akan mencoba melamar. Selain fixed mindset dan growth mindset, sebenarnya masih ada berbagai macam mindset yang perlu kita pelajari. Apa sajakah itu? 1. Positive Mindset Lewat namanya, kita bisa langsung tahu bahwa mindset seperti ini berarti pola pikir yang fokus pada hal-hal positif atau baik alih-alih memikirkan hal negatif. Orang yang memiliki mindset ini bisa memakai strategi seperti bersyukur, introspeksi, dan menemukan hal-hal baik yang bisa meningkatkan emosi positif mereka. Grameds, sikap seperti ini biasanya cenderung optimis dan mengharapkan yang terbaik. Tentu saja hal ini bagus untuk kesejahteraan dan kesuksesan diri. Sebab, membangun dan memperluas emosi positif bisa mengarahkan kita pada kesuksesan dalam kehidupan profesional maupun hubungan sosial. 2. Entrepreneurial Mindset Entrepreneurial Mindset diartikan secara gamblang sebagai pola pikir kewirausahaan. Ini sangat membantu bagi mereka yang ingin menjadi wirausahawan, tetapi juga merupakan pola pikir yang sangat berguna bagi kita semua di dunia modern. Sebab, kehidupan modern sering mengalami perubahan yang hampir konstan. Tentunya, jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk kewirausahaan adalah keterampilan yang paling berguna dalam beradaptasi dan mengatasi perubahan yang cepat dan ketidakpastian. Itu sebabnya pola pikir kewirausahaan adalah pola pikir yang penting untuk dikembangkan. Menurut buku tentang pola pikir kewirausahaan Gold & Rodriguez, 2018, pola pikir ini terdiri dari beberapa keterampilan penting termasuk Tidak merasa aneh dengan adanya risiko Kreatif & inovatif Berpikir kritis & dapat memecahkan masalah Inisiatif & mandiri Punya kemampuan komunikasi dan kolaborasi Berorientasi pada masa depan Mengakui adanya peluang Fleksibel & punya kemampuan beradaptasi Keterampilan ini dianggap membantu kesuksesan akademis dan karir. Tentu saja, ini adalah rentang keterampilan yang luas dan kemungkinan besar tidak ada orang yang memiliki tingkat tinggi dari semuanya. Karena itu, mengembangkan keterampilan yang menjadi kelemahan kita mungkinlah yang paling bermanfaat. 3. Scarcity Mindset Tampaknya, ide pola pikir ini muncul sebagai pola pikir kelangkaan, yang merupakan pengalaman yang ditemukan umum di antara mereka yang hidup dalam kemiskinan. Pola pikir kelangkaan adalah keyakinan bahwa sesuatu tidak akan pernah cukup. Itu muncul sebagai akibat dari pengalaman masa lalu atau saat ini ketika tidak ada sesuatu yang cukup. Para peneliti percaya bahwa kelangkaan mengubah cara orang mengalokasikan perhatian. Misalnya, ketika uang mulai menipis, setiap tagihan yang datang ke rumah tampak lebih mendesak dan mengancam. Hal ini bisa terjadi karena manusia memang dirancang untuk lebih memperhatikan ancaman dan hal-hal negatif daripada hal-hal positif. Seperti yang kita tahu, kekurangan uang dapat menghabiskan banyak sumber daya mental orang. Singkatnya, memiliki lebih sedikit suatu hal menimbulkan fokus yang lebih besar pada hal itu Shah, Mullainathan, & Shafir, 2012. Sebenarnya, pola pikir scarcity atau kelangkaan ini mengubah cara kita membuat keputusan dan memecahkan masalah. Saat begitu fokus pada kekurangan di masa sekarang, kita bisa gagal mengalokasikan perhatian untuk jangka panjang. Akibatnya, kita membuat keputusan yang terlalu memprioritaskan kebutuhan mendesak dengan mengorbankan kebutuhan jangka panjang. Akhirnya, kita terjebak dalam siklus pemikiran jangka pendek ini sehingga dalam rencana jangka panjang, kita menjadi lebih buruk. Meskipun penelitian tentang scarcity mindset adalah seputar kemiskinan, tidak ada alasan bahwa hal ini tidak berlaku untuk area lain dalam kehidupan. Jika kita kekurangan kebutuhan dasar lainnya seperti keamanan, kesehatan, cinta, harga diri, kebebasan, atau rasa hormat, kita mungkin terlalu fokus pada kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan kita mungkin kurang fokus untuk memastikan kebutuhan lain terpenuhi di masa depan. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa kelangkaan waktu menghasilkan pola pikir scarcity. Jika kita benar-benar sibuk, kita memenuhi kebutuhan mendesak dengan mengorbankan waktu untuk jangka panjang. Lebih khusus lagi, kesibukan menghasilkan mentalitas krisis yang mengarahkan orang untuk menyelesaikan krisis saat ini sementara gagal mencegah krisis di masa depan. Serba salah, bukan? Jadi, secara keseluruhan, pola pikir kelangkaan terus berfokus pada bagaimana memiliki masa depan yang lebih baik. 4. Abundance Mindset Pola pikir kelimpahan atau abundance mindset adalah kebalikan dari scarcity mindset. Ini dapat membantu ketika kita tidak lagi berada dalam situasi krisis. Semakin banyak krisis yang kita alami, semakin otak kita bisa terjebak berpikir dengan cara yang telah melindungi kita di masa lalu, bahkan jika pola pikir ini tidak lagi menguntungkan kita. Contohnya, tidak ada gunanya jika kita tidak lagi berada dalam kemiskinan namun masih terus-menerus khawatir tentang membayar tagihan. Tidak ada gunanya jika kita telah menemukan pasangan yang baik dan masih khawatir mereka tidak mencintai kita. Ini tidak membantu jika kita telah kehidupan yang lebih ringan dan masih fokus pada mengurusi krisis daripada perencanaan untuk jangka panjang. Inilah saat-saat ketika pola pikir kelimpahan atau merasa cukup diperlukan. āKetika telah berhasil mengatasi tantangan dan tekanan, berulah kita belajar bahwa strategi scarcity mindset berhasil. Namun, jika kita berada dalam konteks stres yang lebih rendah, strategi yang sama cenderung tidak menjadi yang terbaik. Kita perlu menyadari bahwa kita aman dan kebutuhan kita terpenuhi sehingga dapat fokus pada masa depan dan bagaimana memastikan bahwa kebutuhan kita terus terpenuhi. Cara Mengembangkan Growth Mindset Grameds, kita sudah mengetahui macam-macam mindset yang dapat dimiliki banyak orang. Kira-kira, apa mindset yang dominan dalam dirimu? Kita tahu bahwa growth mindset sering kali digaungkan sebagai mindset yang sempurna dan harus dikembangkan. Lantas, bagaimana cara mengembangkan growth mindset? Berikut ulasannya! 1. Cerminkan Diri Luangkan waktu untuk mengakui, merenungkan, dan merangkul semua kegagalan kita. Menyadari area yang harus kita perbaiki adalah batu loncatan dalam menumbuhkan mindset berkembang. Menyembunyikan segala kekurangan kita hanya akan menghambat kemampuan untuk mencapai kesuksesan. 2. Temukan Tujuan Pola pikir berkembang yang beriringan dengan tujuan yang kuat dan tekad yang kencang akan meyakinkan kita bahwa selalu ada cara lain untuk mencapai tujuan kita. Jadi, luangkan waktu untuk merenungkan dan menemukan tujuan kita! 3. Temukan Tantangan Bagian dari mengembangkan mindset berkembang adalah menghancurkan persepsi negatif tentang sebuah tantangan. Rangkul tantangan yang ada dan lihat itu sebagai pengalaman belajar yang bermanfaat yang tidak akan kita dapatkan lagi. Elbert Hubbard pernah mencetuskan, āKesalahan terbesar yang dapat Anda buat dalam hidup adalah terus-menerus takut Anda akan membuat kesalahan.ā 4. Tumbuhkan Semangat Tabah adalah kemampuan untuk bertahan melalui rintangan untuk mencapai tujuan akhir yang berarti. Bertahanlah. Ini memberikan dorongan dari dalam diri kita untuk terus bergerak maju dan memenuhi komitmen! 5. Catat Tujuan Orang-orang dengan mindset berkembang sadar bahwa begitu satu tujuan tercapai, mereka memiliki tujuan lain yang harus dikejar. Buatlah tujuan yang jelas dan realistis berdasarkan hasrat dan tujuan. Pastikan pula untuk memberi diri kita cukup waktu untuk menaklukkan tujuan-tujuan itu secara menyeluruh. 6. Ubah Sikap Mindset tetap cenderung memendam sikap negatif, pesimistis, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hentikan pikiran-pikiran itu sekarang. Kekuatan berpikir positif dan optimis dapat langsung mengubah suasana hati yang tidak hanya menginspirasi kita, tetapi juga orang lain di sekitar. 7. Mintalah Feedback yang Membangun Orang dengan Growth mindset secara proaktif akan mencari feedback dari rekan kerja, teman, dan pimpinan mereka. Ini adalah kesempatan untuk menemukan pelajaran, belajar dari kesalahan, dan mengupayakan keterampilan yang akan membantu secara jangka panjang. 8. Latih Diri Aktivitas mental dan fisik adalah bagian lain dari resep growth mindset. Mediasi, jalan-jalan, atau bahkan peregangan memungkinkan kita untuk fokus pada saat ini, membaur dengan sekitar, dan membawa kejernihan pada pikiran yang mendung. 9. Hargai Perjalanan Kita Faktor penting ketika membangun mindset berkembang adalah melihat nilai dalam perjalanan. Ketika kita terpaku pada hasil, kita kehilangan momen pembelajaran berharga yang dapat meningkatkan pengembangan profesional secara keseluruhan. Seseorang dengan growth mindset melihat keindahan dalam perjuangan. Kesimpulan Memiliki growth mindset dalam diri sangat penting untuk proses berkembangā itu sendiri. Apalagi, jika Grameds adalah anak muda yang menginginkan banyak pengalaman dalam karier atau bahkan merintis suatu usaha. Pastinya, kita harus memiliki growth mindset yang memungkinkan kita untuk mengembangkan bisnis dan diri sendiri sekaligus mindset seorang wirausahawan! Bagi Grameds yang makin tertarik untuk mengetahui tentang mindset, Gramedia memiliki berbagai buku untuk segera dibaca! Tentunya, Grameds bisa menemukan berbagai buku nonfiksi maupun fiksi lainnya di Gramedia, SahabatTanpaBatas kita semua! Penulis Sevilla Nouval Evanda Baca Juga! Memahami Pengertian IQ, EQ, dan TQ Jenis-Jenis Komunikasi Pengertian dan Contoh dari Kreatif Konsep Berpikir Sinkronik Apa Itu Optimis? Pengertian dan Karakteristik Berpikir Komputasional Kemampuan Kognitif Untuk Berpikir Konsep Berpikir Kronologis Tahapan Perkembangan Kognitif ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienPostentang mindset apa artinya yang ditulis oleh konsultanmanajemenusaha. Jasa - Konsultan Manajemen Bisnis & Pemasaran Surabaya | Call - 0818521172 , 081252982900 (Wa) THE POWER OF DATABASE CUSTOMER; Ide mindset tetap vs. bertumbuh berasal dari karya psikolog Stanford, Carol Dweck, yang dia sintesis dalam Mindset: The New English Thesaurus1. a habitual or characteristic mental attitude that determines how you will interpret and respond to situations mental attitude, definitiona complex mental state involving beliefs and feelings and values and dispositions to act in certain ways derivationmental, definitioninvolving the mind or an intellectual process derivationmental, definitionof or relating to the mind derivationmental, definitioninvolving the mind or an intellectual process derivationmental, definitionof or relating to the mind Visual ArtiKataExplore mindset in > Situs lain yang mungkin anda suka ⢠Kamus Bahasa Indonesia ⢠Rima Kata
THE POWER of MINDSET* ===== Seorang murid bertanya pada gurunya; "Guru kenapa ya hidup ini selalu banyak masalah?" Guru: Bukan hidup
Bagaimana kita melihat sesuatu, itu bergantung kepada perintah pikiran, Misalnya saja, apakah kita melihat tugas sebagai beban atau tantangan. Bagaimana kita melihat sebuah peristiwa, menimbang pekerjaan, menyikapi persoalan, itu berpulang kepada bagaimana kita berpikir atau mindset. Mindset merupakan lensa terdalam yang kita gunakan dalam melihat dunia apakah kita melihat dunia secara positif ataukah sebaliknya; apakah kita memandang keberhasilan orang lain sebagai inspirasi atau melihatnya dengan rasa iri dan curiga. āKebahagiaan Anda berhubungan dengan mindset Anda, bukan dengan lingkungan di luar diri Anda,ā kata Steve Maraboli dalam Life, the Truth, and Being Free. Banyak buku ditulis mengenai mindset dan cara berpikir, berikut ini beberapa di antaranya yang menarik, penting, relevan, dan membantu kita dalam membenahi mindset dan menerapkannya dalam hidup sehari-hari. Iklan Mindset, Carol Dweck Sejak ditemukanā oleh psikolog Carol Dweck, gagasan mindset menjadi isu sentral yang kerap dibicarakan bila orang membahas prestasi dan keberhasilan. Carol memilah mindset ke dalam dua kategori fixed mindset dan growth mindset. Mindset pertama cenderung memandang kapasitas, kecerdasan, bahkan perilaku orang bersifat tetap fixed. Sedangkan growth mindset beranggapan bahwa orang bisa berubah, bertambah cerdas, dan bertambah baik perilakunya. Gagasan mindset Dweck bermanfaat bukan hanya bagi individu, tetapi juga untuk kebutuhan dunia bisnis, pendidikan, hingga olahraga. Buku langka dari jenisnya ini membantu kita untuk berubah secara positif dalam hidup dan karier. Orang-orang yang memiliki pola pikir positif growth mindset akan berusaha mengembangkan dirinya, memperbaiki perilaku dan kebiasaannya, meningkatkan ketrampilan dan kecerdasannya baik intelektual maupun non-intelektual. Dweck menunjukkan bahwa kita mampu mengubah mindset pada tahap kehidupan yang manapun, asalkan ada motivasi untuk berubah. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik dalam banyak aspek kehidupan kita. Put Your Mindset at Work, James Reed dan Paul G. Stoltz Pentingnya mindset digambarkan oleh James Reed dan Paul G. Stoltz seperti ini āPola pikir itu bukan sekedar mengalahkan keahlian, tapi mengalahkan dengan kekuatan bak tanah longsor.ā Maksud mereka, mindset jauh lebih penting dan mendasar dibanding keahlianābegitu mindset berubah, banyak hal akan berubah. Dua psikolog tersebut menyusun 20 kualitas pola pikir terpenting yang menjadi pilihan para manajer. Enam kualitas teratas ialah bersikap jujur dan dapat dipercaya masing-masing 100%, berkomitmen dan mampu beradaptasi 99,77%, serta bertanggung jawab dan fleksibel 98,60%. Reed dan Stoltz menyebutkan, pola pikir Global, Good, Grit 3G merupakan saripati seluruh kualitas mindset yang dikehendaki oleh pemberi kerja. Global terkait keterbukaan dalam menerima pengalaman dan ide baru, serta kemampuan membuat koneksi dan menciptakan kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada. Good berkenaan dengan bagaimana kita melihat dan memperlakukan dunia dengan cara yang menguntungkan orang-orang di sekeliling kita. Grit berarti keteguhan dalam mengupayakan sesuatu. Karya Reed dan Stoltz ini relatif lebih praktis dan bermanfaat untuk diterapkan di dunia kerja. Berpikir Besar, Bertindak Kecil, Jason Jennings Buku ini dirancang oleh Jennings terutama untuk para pebisnis. Resep berpikir besar, bertindak kecilā menjadi daya dorong pertumbuhan bisnis secara konsisten dan menguntungkan. Jennings menemukan resep itu dari studinya atas perusahaan-perusahaan yang berhasil mencetak pertumbuhan 10% setiap tahun secara terus-menerus. Jennings memadukan dua unsur penting, yakni berpikir dan bertindak, yang satu besar dan yang satu lagi kecil. Jadi terkesan kontradiktif. Namun Jennings menunjukkan bagaimana dua hal yang terkesan berlawanan itu menimbulkan dampak perubahan yang besar, dalam konteks berpikir besar dan bertindak kecil. Ia membagi perpaduan pikiran dan tindakan ke dalam empat kategori. Pertama, berpikir kecil, bertindak kecil. Perusahaan seperti ini memiliki ambisi tunggal mencukupkan nafkah bagi pemiliknya. Mereka pelit untuk berinvestasi. Kedua, berpikir kecil, bertindak besar. Karena jarang punya gagasan orisinal, perusahaan jenis ini berpuas diri dengan melebih-lebihkan prestasi masa lampau. Mereka bertindak seolah-olah perusahaan besar. Ketiga, berpikir besar, bertindak besar. Dipersenjatai dengan gagasan besar yang lezat, mereka mulai dengan rekam jejak yang menjanjikan kantor mewah, gaji besar, dsb. Kemudian, terjadi sesuatu yang mengirim mereka ke sisi gelap. Keempat, berpikir besar, bertindak kecil. Pemikiran besar mereka didasarkan pada ide-ide besar yang otentik, murni untuk memecahkan masalah pelanggan, membuat sesuatu jadi lebih baik, atau menciptakan nilai. Termasuk di dalam kategori terakhir inilah, menurut Jennings, orang-orang dan perusahaan-perusahaan yang berbuat benar. Keberhasilan mereka dihubungkan oleh garis merah yang sama berpikir besar, bertindak kecil. Buku ini inspiratif, bukan hanya bagi perusahaan, tapi juga bagi individu manusia. Kekuatan Berpikir Negatif, Bob Knight Knight memulai bukunya dengan pengantar yang menggugat kesadaran kita akan optimisme, yang menurutnya, agak berlebihan. āPemikir positif pada umumnya merasa bahwa jalannya akan benar dan tidak bakal salah apabila ia meyakininya,ā tulis Knight. āPemikir negatif tidak meyakininya.ā Knight banyak memberi contoh dari pengalamannya sebagai pelatih tim bola basket. Dengan berpikir negatif, ia bersikap waspada dalam menyongsong setiap pertandingan. Salah satu nasihatnya kepada para pemain ialah mengabaikan atau gagal melihat potensi kesalahan akan mendatangkan kegagalan. Sudut pandang negatif ini sebenarnya sudah diajarkan di masa Yunani kuno. Menurut sebagian filsuf masa itu, kadang-kadang cara terbaik untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti ialah fokus bukan pada skenario terbaik, tetapi pada skenario terburuk. Dengan mengambil kearifan dari kepelatihannya, Knight memiliki dua kata favorit dalam Bahasa Inggris yang berulang kali ia ucapkan, yakni Noā dan Donātā. āKata no dan donāt merupakan bagian penting dari kekuatan berpikir negatif,ā tulisnya. Frasanya memang negatif, kata Knight, tapi bila dipakai dengan tepat kata-kata itu bisa mendatangkan hasil yang sangat positif. Dalam hemat saya, Knight telah menawarkan cara berpikir yang berbeda untuk sampai pada tujuan yang sama kesuksesan. Blink, The Power of Thinking without Thinking, Malcolm Gladwell Keunikan cara pandang Malcolm Gladwell bukan hanya berhenti pada The Tipping Point 2000. Dalam buku pertamanya ini, Gladwll menjelaskan bahwa tindakan-tindakan kecil dapat meletupkan epidemi sosialāāistilah yang ia beri konotasi positif. Dalam Blink, yang terbit lima tahun kemudian, Gladwell menawarkan kehebatan intuitive thinking. Sebenarnya, menurut Gladwell, intuitive thinking bukan pikiran yang datang entah dari mana, melainkan pikiran yang muncul dari alam-bawah-sadar lantaran pengalaman yang tertimbun dalam otak. Kita memberi perhatian terlampau banyak pada tema-tema besarā dan terlalu sedikit pada momen-momen selintasā dan melupakan sama sekali kekuatan intuisi. Meski sukses, karya Gladwell ini tidak luput dari kritik. Blink dituding mendorong orang untuk malas berpikir. Kendati begitu, Blink telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 25 bahasa. āDengan Blink, saya ingin agar orang-orang memanfaatkan kekuatan besar intuisi mereka dengan serius,ā kata penulis ini. Dan saya kira, Gladwell menawarkan sudut pandang berbeda yang layak dipertimbangkan. Itulah setidaknya lima judul buku yang menantang cara berpikir Anda. Saatnya untuk percaya bahwa faktor utama yang memengaruhi capaian seseorang bukanlah kemampuan yang sudah ia punyai, melainkan kemampuan-kemampuan baru yang terus tumbuh dan mengarah kepada suatu tujuan. Dan itu berpulang kepada cara berpikir. *** Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.
ThePower of MIndeset Assalamualaikum wr wb, Bismillahirrahmanirrahim, . Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya. Sholawat serta Salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberi teladan dalam segala aspek kehidupan. .
RENUNGAN INSPIRASI Di usia 11 tahun, Warren Buffet memiliki mindset bahwa suatu hari ia akan menjadi kaya raya. Menurutnya, menjadi kaya dimulai dari mindset. "Saya selalu yakin bahwa saya akan kaya, dan tak pernah meragukannya walau semenit pun." Ia benar-benar menjadi salah satu orang terkaya dunia. Mindset atau pola pikir mengambil peranan besar bagi manusia dalam menjalani setiap detail kehidupan. Itu karena mindset sangat mempengaruhi cara kita melihat atau memandang, menilai, memaknai, dan menindaklanjuti sesuatu mulai dari kebiasaan dan perilaku sehari-hari hingga rasa puas dalam hidup. David J. Schwartz, seorang profesor pemasaran yang juga penulis buku "The Magic of Thinking Big", mengatakan bahwa syarat mutlak menciptakan perubahan dan kualitas dalam hidup adalah dengan mengubah mindset terlebih dahulu. Kekristenan melalui beberapa ayat di dalam Alkitab mendorong setiap orang percaya untuk memiliki mindset yang positif. Memiliki mindset yang positif berarti senantiasa berpikir dan berharap bahwa hal-hal baik pasti terjadi. Isi pikiran itu adalah semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji. Tentunya untuk memiliki mindset demikian kita perlu melatihnya. Latihlah diri kita dengan senantiasa merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. Selain itu kita juga perlu melatih mindset kita dengan cara mengembangkan growth mindset, yaitu percaya bahwa kemampuan/bakat yang dimiliki selalu dapat ditumbuhkembangkan. Beberapa cara mengembangkannya adalah dengan bersikap open minded terhadap kritik, tidak mudah tersinggung, menghargai sebuah proses, mengerti bahwa kegagalan adalah bagian dari keberhasilan, mau terus belajar, dan menjalani sebuah tantangan sebagai peluang. Ingat, hal ini harus menjadi mindset pola pikir yang artinya tidak hanya muncul saat keadaan sesuai harapan saja, justru mindset yang positif akan bekerja lebih efektif ketika keadaan tak sesuai harapan, sebab "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu" Amsal 2410. Dengan begitu, kita dapat mengalahkan segala batasan-batasan yang ada, entah itu batasan kesuksesan, batasan modal, batasan kemampuan, skill, dan banyak lainnya. Sekarang kita mengerti mengapa banyak orang sukses mengatakan bahwa mindset adalah dasar utama dalam mencapai keberhasilan. Once your mindset changes, everything on the outside will change along with it. [LS] REFLEKSI DIRI 1. Mindset apa yang tertanam dalam diri Anda saat ini? Sudahkah pola pikir Anda diisi dengan semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji? 2. Ceritakan pengalaman Anda ketika Anda memiliki mindset yang positif! POKOK DOA Tuhan, terima kasih telah menganugerahkan kekuatan pikiran kepadaku. Sekarang aku mengerti bahwa mindsetku benar-benar berpengaruh pada tindakan dan keadaanku. Aku mau pikiranku diubahkan agar hidupku pun berubah. Aku mau melatihnya dengan merenungkan Tauratmu, dan melakukan tindakan yang sesuai dengannya. Di dalam nama Yesus, Haleluya. Amin. YANG HARUS DILAKUKAN Change your mindset! Mindset Anda haruslah semua hal yang benar, yang mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, terhormat dan hal-hal yang patut dipuji. HIKMAT HARI INIPikiran itu seperti otot. Semakin sering Anda melatihnya, maka tindakan Anda akan berpadanan dengan pikiran itu.ThePower of Mindset (hati-hati dengan pikiran anda) S Mulyani Senior Agency Manager at AXA Financial Indonesia Diterbitkan 27 Agu 2016 + Ikuti Apa Itu Mindset? Mindset sama artinya dengan pola
Great learning experiences have the power to change how we think about ourselves, our relationships with others, and our role in the world. At Opportunity Education, we strive to create experiences that promote student agency and active, skills-forward learning. Often this requires both students and teachers to shift mindsets, or self-perceptions. Oneās mindset about their role in learning can profoundly affect learning, skill development, relationships, achievement in school, and success in other areas of life Dweck, 2008. There are two kinds of mindsets we focus on growth mindset and outward mindset. A person with a growth mindset believes that they are always capable of learning and improving, and that intelligence is not static. Unlike someone with a fixed mindset, they see effort as the key to their success and work hard to improve and learn Dweck, 2008. A person with a growth mindset does not get discouraged when they receive feedback, nor do they take feedback personally. For them, challenges are opportunities. Practicing an outward mindset can be powerful too Arbinger Institute, 2016. Someone with an outward mindset frequently asks about other people in their lives Why is this person responding this way? What do they need to be successful? What can I do to help them be successful? This is in direct opposition to thinking inwardly about oneās own needs and problems. Having an outward mindset is helpful when working with others, empathizing, responding to group needs, and leading effectively. Having an outward mindset is not about being nice or dropping everything to help others; it involves thinking about other people and their needs, even if you are not in a position to help. This perspective will help you improve your own attitude and the ways in which you collaborate to achieve shared goals. These mindsets might remind you of Opportunity Educationās skills and habits, and that is not by coincidence. The Learning Skills and Essential Habits incorporate these mindsets. For example, Learn from Setbacks relates to growth mindsetābelieving you can improve and taking actions to do so, tackling setbacks or challenges head on, and receiving feedback well. Communicate Openly, Take a Position, and Collaborate require an outward mindsetāunderstanding other peopleās perspectives and circumstances, empathizing, and helping others. As role models, you can help young people develop these mindsets. An important first step is talking to students and children about these mindsets, and making them aware of their own thinking. Here are a few strategies for developing an outward mindset Ask others what they need and how you can help them. When frustrated with some elseās actions, ask yourself why they might be acting that way. Be present and listen to others. Focus on what you can give, rather than what you can get, from a person or situation. Here are some ways to model a growth mindset Share your own personal learning goals, as well as what you are working on, in order to improve. Also help others identify challenging, yet realistic, goals and the strategies for reaching those goals. Be transparent about mistakes and setbacks. Identify what actions you took to address the situations. Verbalize positive thinking. Instead of saying, āIām not good at this,ā say something like, āThis is really hard for me. I need to keep working on it.ā Repeat these thoughts out loud to model positive self-talk. Recognize and celebrate effort and hard work, not just success. Try new things! Show others you are not afraid of challenges and uncertainties, and that you see them as opportunities to learn. Dweck, Carol S. 2008 Mindset The New Psychology of Success New York Ballantine Books. The Arbinger Institute 2016. Outward Mindset Seeing Beyond Ourselves. Oakland Berrett-Koehler Publishers.